Sangatta News – Di tengah gemerlap lampu dan hiruk pikuk Pekan Raya Kutim (PRK) Expo 2025, salah satu stan di Alun-Alun Kantor Bupati Kutai Timur (Kutim) mendadak menjadi pusat perhatian dengan “lautan manusia”. Bukan stan hiburan atau kuliner, melainkan stan milik Dinas Sosial (Dinsos) Kutim yang diserbu ribuan warga karena menawarkan layanan krusial, pendaftaran BPJS Kesehatan gratis.
Sejak petang hingga malam, arus pengunjung tak henti-hentinya mengalir ke stan Dinsos untuk mengurus kepesertaan BPJS Kesehatan, khusus bagi masyarakat Kutim yang belum terdaftar. Fenomena ini menunjukkan bahwa di tengah pesta rakyat, kebutuhan akan jaminan kesehatan dasar tetap menjadi prioritas utama warga.
Kepala Dinsos Kutim, Ernata Hadi Sujito, menyampaikan bahwa layanan ini merupakan komitmen berkelanjutan Pemkab Kutim. Hingga tahun 2025, Dinsos telah memfasilitasi kepengurusan BPJS Kesehatan bagi 245.567 jiwa di seluruh wilayah Kutim, yang ditanggung melalui berbagai skema pembiayaan.
Ernata merincikan skala cakupan BPJS Kesehatan di Kutim, yang menjadi dasar penting layanan di expo ini meliputi Penerima Bantuan Iuran (PBI) Jamkesda (APBD Kutim) mencapai 84.271 jiwa, PBI Jamkesprov (Dinsos Provinsi Kaltim) 27.954 jiwa serta PBI JKN (Kementerian Sosial RI) mencapai 133.342 jiwa.
“Kami ingin kehadiran Dinas Sosial di expo ini bukan hanya simbolis, tetapi memberi manfaat langsung dan menghadirkan kedekatan antara pemerintah dan warganya,” ujar Ernata, Sabtu (18/10/2025).
Pelayanan Publik di Tengah Pesta Rakyat
Selain layanan BPJS, Dinsos Kutim juga memanfaatkan momen expo untuk edukasi sosial. Pengunjung diberi pemahaman mengenai Standar Operasional Pelayanan (SOP) penanganan masalah sosial, mekanisme bantuan sosial, hingga program penanganan fakir miskin dan disabilitas.
Suasana di stan semakin semarak. Di sela antrean panjang, pengunjung disambut ramah, diberi souvenir menarik, dan berkesempatan mengikuti undian berhadiah dengan hadiah utama berupa sepeda gunung dan kulkas.
Menurut Ernata, PRK Expo 2025 berhasil menjadi ruang edukasi sosial yang mempertemukan masyarakat dengan berbagai program pemerintah. Kehadiran Dinsos Kutim di tengah keramaian pesta rakyat menegaskan bahwa pelayanan publik tidak harus kaku di balik meja birokrasi, tetapi bisa hadir hangat dan responsif di tengah masyarakat.
“Semoga kegiatan ini dapat menjadi sarana edukasi dan pelayanan publik yang semakin mendekatkan pemerintah dengan masyarakatnya,” tutupnya.
Tinggalkan Balasan