Sangatta News – Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-10 di Kutai Timur (Kutim) berlangsung khidmat dan penuh makna. Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, memimpin langsung upacara yang digelar di halaman kantor Kementerian Agama (Kemenag), Kawasan Pemerintahan Sangatta, Rabu (22/10/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Bupati Ardiansyah, saat membacakan sambutan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengingatkan kembali akar historis penetapan HSN. Ia menegaskan bahwa Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari pada 1945 adalah fondasi heroik yang harus terus dikenang oleh para santri.
“Resolusi jihad inilah yang membakar semangat dan mengobarkan api perlawanan anak bangsa sehingga dengan gagah berani, pecahlah peristiwa heroik pada tanggal 10 November 1945 yang kita peringati sebagai Hari Pahlawan,” kenang Bupati.
Peringatan satu dekade HSN tahun ini mengusung tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, yang menekankan peran strategis santri di era modern.
Lebih lanjut, Bupati Ardiansyah mengajak seluruh hadirin untuk mensyukuri nikmat kemerdekaan dan tidak melupakan jasa pahlawan terdahulu. Ia mendorong santri untuk melanjutkan perjuangan dengan melakukan hal-hal baik yang membawa kemaslahatan bagi bangsa.
Di akhir sambutannya, Bupati menyampaikan apresiasi pemerintah terhadap peran pesantren. Ia menyoroti pengesahan UU Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren hingga penerbitan Perpres Nomor 82 Tahun 2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren.
“Semua ini adalah bukti bahwa negara tidak menutup mata terhadap jasa besar pesantren, negara berhutang budi kepada pesantren dan para santri yang selama ini menjadi benteng moral bangsa,” tambahnya, menegaskan pengakuan negara atas kontribusi abadi pesantren dalam menjaga moral dan keutuhan NKRI.
Acara peringatan ini dihadiri unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kutim serta perwakilan dari berbagai pondok pesantren yang ada di Kutim.
Tinggalkan Balasan