• Stres dapat menyebabkan perubahan di otak yang memunculkan reseptor rasa sakit, membuat Anda secara fisik lebih sensitif terhadap sedikit peningkatan kadar asam.
  • Stres juga dapat menguras produksi zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya melindungi lambung dari efek asam.

Sangatta News – Apakah Anda merasa gejala penyakit maag dan asam lambung atau refluks gastroesofageal (GERD) terjadi pada saat-saat terburuk seperti saat wawancara kerja atau bertemu calon mertua?

Kebanyakan orang menduga mengalami mulas atau mual mungkin akibat makan pedas atau minum jus saat sarapan. Mereka mungkin kurang menyadari bagaimana bertemu dengan calon mertua untuk pertama kalinya atau memberikan presentasi dapat menyebabkan gejala seperti itu.

Menurut beberapa penelitian dan survei, seperti dikutip Healthline, stres mungkin menjadi pemicu lain mulas. Tetapi dengan beberapa teknik penanganan yang efektif, Anda dapat menenangkan perut Anda bahkan pada saat-saat yang paling sulit.

Faktor gaya hidup dapat berperan dalam bagaimana suatu penyakit mempengaruhi seseorang. Sebuah studi tahun 2009 mengamati survei kesehatan terhadap lebih dari 40.000 orang Norwegia dan menemukan bahwa orang yang melaporkan stres terkait pekerjaan secara signifikan lebih berisiko mengalami maag atau gejala GERD.

Orang yang mengatakan bahwa mereka memiliki kepuasan kerja yang rendah memiliki kemungkinan dua kali lebih besar mengalami GERD dibandingkan dengan mereka yang melaporkan kepuasan kerja yang tinggi.

Sebuah studi yang lebih baru, yang diterbitkan di Internal Medicine, mewawancarai 12.653 orang dengan GERD dan menemukan bahwa hampir setengah dari stres dilaporkan sebagai faktor terbesar yang memperburuk gejala, bahkan saat dalam pengobatan.

Apakah stres benar-benar memperburuk keadaan?

Masih diperdebatkan apakah stres benar-benar meningkatkan produksi asam lambung atau secara fisik memperburuk asam. Saat ini, banyak ilmuwan percaya bahwa saat stres, Anda menjadi lebih sensitif terhadap jumlah asam yang lebih sedikit di kerongkongan.

Pada 1993, para peneliti yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology Trusted Source mengungkapkan orang dengan refluks asam yang cemas dan stres mengalami gejala lebih menyakitkan terkait dengan refluks asam, tetapi tidak ada yang menunjukkan peningkatan asam lambung. Dengan kata lain, meskipun orang secara konsisten melaporkan merasa lebih tidak nyaman, para ilmuwan tidak menemukan peningkatan total asam yang diproduksi.

Studi lain pada 2008 menambahkan dukungan lebih lanjut untuk ide ini. Peneliti memaparkan orang dengan GERD lalu mengalami stres, mengalami peningkatan gejala dengan membuat mereka lebih sensitif terhadap paparan asam.

Apakah semuanya akibat stres di kepala Anda?

Para peneliti berteori bahwa stres dapat menyebabkan perubahan di otak yang memunculkan reseptor rasa sakit, membuat Anda secara fisik lebih sensitif terhadap sedikit peningkatan kadar asam. Stres juga dapat menguras produksi zat yang disebut prostaglandin, yang biasanya melindungi lambung dari efek asam. Ini dapat meningkatkan persepsi Anda tentang ketidaknyamanan.

Stres, ditambah dengan kelelahan, dapat menyebabkan lebih banyak perubahan tubuh yang menyebabkan peningkatan refluks asam. Terlepas dari apa yang sebenarnya terjadi di otak dan tubuh, mereka yang mengalami gejala refluks asam tahu bahwa stres dapat membuat merasa tidak nyaman, dan mengobati faktor gaya hidup itu penting.

Apa yang bisa kau lakukan?

Mengadopsi teknik koping untuk mengelola stres dalam hidup Anda dapat membantu mengurangi risiko kondisi seperti penyakit jantung, stroke, obesitas, sindrom iritasi usus besar (IBS), dan depresi. Semakin baik mengatasi stres, semakin baik perasaan Anda.

Olahraga

Olahraga membantu mengendurkan otot yang tegang, menjauhkan Anda dari kantor, dan melepaskan hormon alami yang membuat Anda merasa nyaman. Olahraga juga dapat membantu Anda menurunkan berat badan, yang dapat membantu mengurangi tekanan pada perut Anda.

Hindari makanan pemicu

Ini sangat penting jika Anda sedang stres, karena Anda cenderung lebih sensitif terhadap makanan pemicu mulas seperti cokelat, kafein, buah dan jus jeruk, tomat, makanan pedas, dan makanan berlemak.

Tidur yang cukup

Stres dan tidur membentuk siklus. Tidur adalah peredam stres alami dan berkurangnya stres dapat membuat tidur lebih nyenyak. Untuk membantu menghindari gejala mulas saat Anda tidur, angkat kepala Anda.

Teknik relaksasi

Cobalah perumpamaan terpandu, yoga, tai chi, atau musik yang menenangkan.

Belajar mengatakan tidak

Prioritaskan orang dan aktivitas. Tidak apa-apa untuk menolak hal-hal yang tidak berperingkat tinggi di daftar prioritas Anda.

Tertawa

Tonton film lucu, lihat komedian, atau berkumpul dengan teman. Tertawa adalah salah satu pereda stres alami terbaik.

Habiskan waktu dengan hewan peliharaan Anda

Jika Anda tidak memiliki hewan peliharaan, pertimbangkan untuk memilikinya. Hewan peliharaan dapat membantu menenangkan dan meremajakan Anda.